Ramadan selalu punya banyak cerita. Demikian halnya dengan pedangdut tampan Denias Ismail yang kini tengah melewati Ramadan di kampung halamannya, Cianjur, Jawa Barat.
Jika dibandingkan dengan masa kecilnya, menurut Denias, suasana Ramadan di Cianjur sudah banyak berubah. Apalagi pengalamannya secara pribadi.
“Kalau dulu dimulai dari makan, kita nerima yang disediain orang tua. Kalau sekarang, kita mikir buka puasa sama apa ya? Sahur sama apa ya? Lebih ke mau sama diri sendiri,” kata Denias kepada NAGASWARA News, Jumat (16/4/2021).
Soal makanan atau masakan selama bulan Ramadan, cowok kelahiran Cianjur, 2 Agustus 1994 itu mengaku tak bisa lepas dari mi kuning. Mi kuning atau mi aci adalah kuliner khas Cianjur yang sering disajikan sebagai menu buka puasa.
“Kalau Deni itu mi kuning tiap hari harus ada. Karena di hari-hari biasa, kayanya nggak pernah makan mi kuning. Mi kuning itu hanya ketemu di bulan puasa, sama kolak pisang,” lanjut Denis yang baru merilis single religi “Si Udin Bertanya (Robbana Atina)” bersama Ujung Oppa, Ratu Meta dan Kania itu.
Menjalani puasa di usia dewasa memang berbeda dengan masa kecil. Denias menyebut, ada beberapa hal yang biasa dilakukan saat kecil, tapi kini sudah mulai hilang. Namun ia mengaku kadang suka rindu dengan hal tersebut.
“Yang rutin pasti dari kecil ya tarawih, tadarus juga masih sempat. Yang jarang banget itu kuliah subuh. Waktu kecil itu kan abis sahur disamperin teman-teman ngajak kuliah subuh. Sekarang jarang. Itu yang rindu juga,” tambah Denias yang saat ini tengah menjalankan bisnis kafenya di Cianjur. www.nagaswara.co.id (A3)
Mau tau berita lainnya, baca disini