Emosi marah biasanya muncul ketika seseorang tidak suka dengan perilaku atau perbuatan orang lain. Oleh sebab itu ketika marah, seseorang cenderung mengalami ledakan emosi yang bisa diekspresikan dengan bentakan atau justru memilih diam.
Tapi menurut Farani, emosi marah perlu dikendalikan. Apalagi khususnya bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Sebab marah memang emosi yang rentan membuat hubungan jadi retak, kalau aku sih harus tetap sabar apalagi di bulan suci Ramadan,” ungkap pelantun single “Atas Nama Cinta” itu kepada NAGASWARA News, baru-baru ini.
Farani sadar bahwa puasa melatih kesabaran dan menahan amarah yang memuncak. Bahkan, di bulan biasa pun mengelola emosi marah penting bagi individu agar relasi yang telah terbina tetap terjaga.
“Jadi menurutku, cara pertama untuk mengelola emosi marah yakni mesti memiliki kesadaran tujuan marah itu untuk apa,” ungkapnya.
Pelantun single “Gatot mudik” itu mengatakan bahwa mengelola emosi marah yang paling baik jika marah harus tepat sasaran.
“Misalkan kita marah banget pada seseorang, kita marah sama dia, tapi karena kita sayang banget sama dia, kita enggak marah sama dia tapi kita alihkan ke kakaknya. Nah itu sasarannya enggak tepat,” tuturnya.
Lalu, lanjut Farani, marah juga mesti dilakukan di waktu yang tepat. Ketika marah hari ini, marah lah.
“Dengan kata-kata yang tidak mengumbar isi kebun binatang, kita marah sesuai porsinya,” ujar pelantun single “Akhir Zaman” itu. www.nagaswara.co.id [KimSadewa]
Mau tau berita lainnya, baca disini